Sarah June Sheffield, atau yang lebih dikenal sebagai miss sarah (masyarakat sekitar rumah memanggilnya dengan misis sarah ) adalah salah satu dari 19 volunteer peace corp angkatan pertama yang datang ke indonesia pada tahun 2010. Dan mungkin merupakan nama yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat probolinggo khususnya kecamatan maron.
Sarah sheffield lahir di hawaii dan menempuh pendidikan di Ke'au hawaii. Semasa SMA-nya Sarah sangat aktif di bidang olahraga tenis lapangan ( entah apa namanya) dan meraih berbagai macam prestasi dan penghargaan. Karena prestasinya itulah ia kemudian mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di gonzaga university international studies (correct me if i'm wrong) dan mengambil konsentrasi english and international studies. Setelah lulus pada tahun 2008, jujur aku kurang paham apa yang dilakukannya . Dan pada 2010 ia mengikuti tes untuk peace corp dan ternyata ia pun ditempatkan di indonesia.
Menurut ceritanya, awalnya ia belum pernah tau ada negara dengan nama indonesia, dan begitu ia tahu bahwa ia akan ditempatkan di indonesia akhirnya ia mulai mencari tahu tentang indonesia dan kabarnya hal pertama yang ia tahu tentang negara ini adalah seringnya ada kasus pengeboman. Namun menurutnya hal itu tak membuatnya takut dan memutuskan untuk mundur dari peace corp ini.
Setibanya di indonesia pada 2010 ia langsung menempuh pelatihan bahasa di universitas muhammadiyah malang selama tiga bulan. Selama di sana ia pun belajar tentang budaya setempat serta apa yang akan dilakukannya 2 tahun kedepan.
Setelah pendidikan selesai Sarah langsung bertolak ke probolinggo untuk melakukan misinya sebagai relawan peace corp.
Selama menjadi relawan ia tinggal di desa maron wetan di sebuah rumah dekat pertigaan patung asmali. Dan selama di indonesia yang menjadi makanan favoritnya yaitu jagung goreng dan perkedel.
Banyak hal-hal yang ia alami selama tinggal di sini, mungkin lebih kepada rasa kaget ya. Kaget akan perbedaan budaya yang mungkin berbanding 180 derajat dengan amerika. Untuk suhu dan cuaca ia begitu cepat beradaptasi, karena menurutnya probolinggo ini mirip-mirip hawaii.. sama-sama panas dan ia pun juga merasa nyaman-nyaman saja tinggal di desa karena di amerika ia juga berasal dari sebuah desa kecil.
Berbicara mengenai adaptasi dengan budaya setempat sepertinya hal ini bisa dilakukannya dengan mudah, namun mungkin ia sedikit kaget akan beberapa hal. Seperti..... ia sadar bahwa kehadirannya disini sebagai orang baru tak lantas menjadikannya seperti imigran atau orang asing yang kadang akan sulit diterima masyarakat, justru ia di anggap layaknya "rock star" oleh murid-murid dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Orang-orang memperlakukannya seakan-akan ia adalah artis hollywood yang turun dan mengabdi ke desa. Banyak orang yang meminta foto saat bertemu dan kadang ia merasa lelah juga karena hal ini berlangsung selama 2 tahun ia tinggal disini. Pun demikian ketika ia dalam perjalanan pulang dari sekolah menuju rumahnya banyak anak-anak sekolah yang juga pulang bersamaan dengannya menyapa dan memanggilnya dari seberang jalan.
Setelah dua tahun berjalan, tepatnya pada sekitar bulan mei 2012 ia harus segera kembali ke amerika mengingat visa nya akan segera habis. Kamipun melaksanakan berbagai macam kegiatan seperti rekreasi bersama di pantai pasir putih bondowoso, dan juga acara one night with miss sarah( kemah semalam yang penuh dengan fun games).
Akhirnya hari perpisahan pun tiba, waktu itu kami memakai seragam coklat pramuka dan berdiri di lapangan untuk menyambut miss Sarah dan kedua orang tuanya. Ternyata benar kata miss sarah, hari itu kami bertemu terakhir kalinya dengan miss sarah, pun pertama kalinya dengan orang tuanya. Ayahnya berbadan besar dan sangat tinggi serta ibunya agak langsing dan sedikit lebih pendek dari miss sarah.
Hari itu kulihat pertama kali miss Sarah menyampaikan pidato berbahasa indonesia dengan lancar dan suaranya agak serak-serak basah, ku lihat ibunya meneteskan air mata. Semua siswi tumpah ke pelukan miss sarah.. oh no.. don't make me cry again..
Oh iya temen-temen, kabarnya setelah ia pulang ke Amerika ia mulai sibuk dengan kegiatannya disana. Ia membantu menjaga toko kakaknya dan menjaga anjing peliharaannya serta ia pun turut bahagia karena kita sudah punya gedung sekolah baru.
Dan sesaat kemudian, beberapa bulan setelahnya, ia melanjutkan pendidikan di richard law environment school university di hawaii( kalau tidak salah) sesuai rencananya.. katanya sih dia ingin jadi lawyer.. dan setelah ku cek kembali beberapa bulan lalu, ternyata miss Sarah sudah bekerja di salah satu instansi yang menyediakan jasa lawyer. Selamat ya miss.. oh iya emailku tolong dibaca dunk miss.. hehe
Tulisan ini dibuat untuk menumpahkan rasa rinduku pada orang yang telah merubah pandanganku akan bahasa inggris, serta yang membuatku selalu semangat untuk mendapat beasiswa S2 di amerika. Thanks
No comments:
Post a Comment