Laman

Wednesday, December 28, 2016

Pengalaman Naik Kereta Api

Selama aku kuliah aku tak pernah naik kereta api, kenapa??? ya karena menurut aku itu ribet banget sih, harus pesen tiket dulu, tunggu dulu dan segala macam tunggu-menunggu, belum lagi kalau aku mau batalin jadwalnya, harus ke stasiun lagi lah, inilah, itulah aduhh... pokoknya gak bangetlah. dan alasan kenapa aku gak pergi naik kereta api ya karena aku gak pernah pergi yang sampai jauh-jauh banget. Biasanya kemanapun aku pergi, sejauh apapun, aku selalu naik transportasi langgananku yaiuti BIS, ya karena selain mudah didapat alias gak perlu datang ke terminal buat nunggu bis, tinggal tunggu saja di jalan pantura (anyway rumah aku lumayan deket sama jalan pantura), nemu bis langsung naik langsung cus, dari pada harus ke stasiun yang jaraknya berkilo-kilo meter kalau naik motor paling cepat 30 menit itupun dengan kecepatan tinggi, harus booking tiketnya dulu lah dan bla bla bla

aku lemu ya :)

But, itu pandangan aku dulu kenapa gak mau naik kereta, sekarang lain lagi ceritanya. Kini aku duduk di semester lima, dan baru pertama kalinya aku naik kereta seumur idup, mungkin akan banyak yang ngetawaiin aku, but you must memahami alasannya guys, ok. Kalau aku naik kereta biasanya aku pilih yang kelas ekonomi saja, kenapa?, ya supaya uangnya bisa di alihkan untuk kebutuhan yang lain, lagian menurut aku percuma naik kereta mahal-mahal kelas eksekutif kalau jaraknya deket cuma dari Probolinggo-Jember yang dengan dua jam perjalanan dan harganya rata-rata diatas seratus ribu, itu menurut aku saja sih.

Nah bicara soal pelayanan dan kualitas gimana?

Kalau menurut aku sistem perkeretaapian sekarang sudah lebih baik di banding jaman-jaman dulu loh... bahkan ada yang bilang kalau sistemnya sekarang sudah lebih baik dibanding bandara, lha kok bisa?, bisa, kalau gak percaya ini aku kasih tau (tulisan pak alif). Percaya gak percaya sih, but itulah kenyataannya. Sitem perkereta-apian sekarang sudah baik sekali, kalau diberi nilai aku kasih 8 dari 10, bisa saja aku katakan begitu karena memang kenyataannya seperti itu. Nih ya, sekarang sudah tidah ada lagi yang namanya pedagang asongan maupun pengamen didalam kereta, bukan berniat untuk menghalangi rejeki seseorang, tapi itu untuk kepentingan bersama. Karena sudah tidak ada lagi pedagang asongan, hal ini membuat stasiun menjadi lebih bersih, nyaman, dan rapi, pokoknya kebersihannya terjaga banget deh. Didalam kereta kita tak perlu lagi tuh khawatir yang namanya copet mencopet, namun kita harus tetap waspada, pokoknya soal pelayanan ok banget lah.

Lalu bagaimana soal pesan memesan tiket yang aku keluhkan diatas?. Sekarang tidak perlu lagi ribet soal pesan-memesan tiket, selain bisa langsung di loket stasiun, bisa secara online juga melalui website PT. KAI (disini) maupun lewat minimarket indomaret yang mudah ditemukan dimana-mana, serta sudah banyak pula aplikasi online untuk pesan tiket kereta api. Oh iya, fitur pesan tiket online di PT. KAI mudah sekali tidak membuat bingung bagi yang pertama kali menggunakan seperti aku ini, pokoknya user friendly banget lah.

Source: Google


Oh iya balik lagi ke ceritaku nih. Nah waktu itu aku nganterin adek aku ke Jember ngurus berkas, berhubung lokasi yang kita tuju berdekatan dengan kereta, kita langsung pesen tuh tiketnya, setelah urusan adek aku selesai, kita makan dulu nih di warteg dekat stasiun, stasiun jember bisa ditempuh kurang lebih sekitar 10 menit dari alun-alun. urusan makan selesai kita langsung balik lagi ke stasiun dan cek in, sambil nunggu kereta datang, aku menyempatkan diri untuk ke toilet, toiletnya rapi banget, bersih, dan wangi pula, beda jauh sama fasilitas(toilet) di terminal, kenapa ke toilet, ya gimana gak ke toilet, dari berangkat jam setengah enam pagi sampai jam 4 belum cuci muka, dan nahan pipis, gak kebayang deh gimana rasanya. and then setengah jam kemudian kereta datang kita langsung naik, dua jam berlalu sampai di terminal probolinggo. Sampai di probolinggo, aku dan adikku cari minum dulu, terus jalan deh ke alun-alun, capek sih, but that's no problem. Setelah itu kita mmelanjutkan perjalanan pulang, sampai dirumah langsung tepar. Hmmm.. gak menarik sih ceritanya, but, nikmati sajalah

menunggu tiang bicara :(


see you... :)  

No comments:

Post a Comment